Minggu, 23 Februari 2014

Menjemput Rizki

   "Mencari rezeki,mencari ilmu mengukur jalanan seharian.Begitu terdengar suara adzan,kembali tersungkur hamba."

Ini adalah tentang perjuangan seorang bapak yang tak pernah lelah menjemput rezeki Tuhannya.

Setengah jam menjelang adzan Dzuhur,dari kejauhan mata saya menangkap sosok tua dengan pikulan yang membebani pundaknya.Dari bentuk pikulan yang dipikulnya,saya hapal betul apa yang di jajakannya.Penganan langka yang menjadi jajanan kegemaran saya di masa kecil.Segera saya hampiri dan benarlah,yang di jajakannya adalah kue rangi.Terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak,di bumbui gula merah yang di kentalkan.
Nikmat? pasti.
Satu yang paling khas dari kue ini,selain bentuknya yang kecil dn murah,penjualnya kebanyakan adalah mereka yang sudah berusia lanjut.
" Tiga puluh tahun sudah bapak jualan kue ini."akunya pada saya yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraan karena bisa menemukan jajanan masa kecil ini.Sebab sudah sangat langka penjual kue ini.Kalau pun ada sudah sangat jarang yang masih pakai pikulan dan pemanngang yang menggunakan bara arang sebagai pemanasnya.Tiga jam setengah berkeliling,baru saya lah yang menghentikannya akunya lagi. "Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak lelah berkeliling?."Iba saya sambil menerka usianya yang sudah diatas 60 tahun.
"Saya tidak pernah tahu dimana ALLAH SWT menurunkan rezeki.Jadi saya tidak bisa menunggu di suatu tempat.Dan rezeki itu memang bukan untuk ditunggu,harus dijemput karena rezeki tidak ada yang mengantar." jawabnya panjang.
Beruntung saya bisa mendapat petuah bijak yang tidak saya minta,tapi sungguh sarat makna.

"Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya.Dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tidak menghasilkan apa pun itu,hanya ada dua kemungkinan.Jika tidak ALLAH SWT mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana,biarkanlah langkah itu menjadi tabungan amal kita di akherat nanti dan satu hal yang pasti bahwa rezeki iti sudah ada yang mengatur dan aturannya jelas,
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum,kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya."Lagi kalimat petuah meluncur deras meski parau terdengar suaranya.
"Tapi bapak kan sudah tua untuk terus tetap memikul dagangan ini?".Pancing saya agar terus keluar untaian kata hikmahnya.Benarlah saja ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras. "Pundak ini,juga tapak kaki yang pecah ini,akan menjadi saksi di akhirat nanti bahwa saya tidak pernah menyerah menjemput rezeki ALLAH SWT."

Sudah semestinya keluarga,istri dan anak-anak yang dihidupinya dengan kue ini berbangga memiliki penjemput rezeki seperti bapak ini.Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan  menjalani kerasnya kehidupan hanya untuk mencari rezeki yang halal untuk keluarganya.Tidak semua orang harus melalui jalan panjang,panas terik ,deras hujan bahkan tajamnya kerikil hanya untuk membuka harapan esok pagi.Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang sering tidak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali harus dibasuhnya sepanjang perjalanan.Dan Bapak ini,termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu.Yang ALLAH SWT takkan salah menjumlah semua langkahnya.Yang takkan mungkin lupa menampung setiap peluhnya dan kemudian mengumpulkannya sebagai tabungan amal kebaikan sebagai penghapus dosa-dosanya.

Apa pun profesi dan pekerjaan bapak-bapak kita masing-masing,percayalah bahwa mereka tidak akan pernah menyerah menjemput rezeki ALLAH SWT untuk kita keluarga yang menjadi tanggungjawabnya.Yang mungkin hasil jerih payah itu sering kita habiskan hanya untuk membiayai kenakalan-kenakalan kita.
Rasa tanggungjawab dan semangatnya akan tetap menjadi inspirasi sendiri.
Saat kamu merasa lelah dan putus asa,ingatlah firman Allah berikut ini :
"Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kalian beruntung." (Qs.Al jumu'ah 10 )

So,jangan pernah menyerah menjemput rezeki ALLAH SWT.
Ingatlah baik-baik.rezeki yang kau cari tidak ada gunanya jika kamu melupakan sang Maha Pemberi rezeki,ALLAH SWT.

Perawan Senja

Dunia malam masih menawarkan aroma surganya
bagi mereka yang ingin turut bermanja.
Petang menyapamu di romansa senja
dan gedung pencakar langit seakan terus melahirkan nyawa
serta negeri dongeng masih bercerita kejamnya globalisasi
dimana gedung-gedung semakin tinggi tapi harga diri semakin rendah.

Sedang kau,
masih sama jua.
Hasrat kerinduanmu pada dunia yg hilang
layaknya kandungan 9 bulan yang memaksa untuk dilahirkan.
Sedang kau,
tertahan oleh sepi sendiri
menikmati setumpuk rupiah dari haramnya transaksi.
Selangkah lalu,
kau kumpulkan asa yang mulai tercecer dari tempatmu berdiri.
kau kantongi ia walau tali sudah tidak sekuat dulu lagi.
Kerinduanmu akan dunia yang hilang akan terlahir lagi
bukan di musim dingin yang becek
atapi di musim semi dimana sakura-sakura itu mulai mekar.

Kembalilah sang perawan senja
Kembalilah pada senja damai yang hilang
Kembalilah
kembalilah

Kamis, 20 Februari 2014

Naluri

Tabiat Itu Tidak Akan Berubah
Assalamu'alaikum.
Semoga tulisan ini mampu memberi pemahaman bagi kita bahwa tabiat itu tidak bisa berubah.

Di kisahkan pada suatu ketika ada seorang anak laki-laki Arab berkata kepada sekelompok orang di sekelilingnya, "tabiat itu bisa diubah oleh adaptasi."
Seorang laki-laki berkata padanya,"tidak saudaraku,Segala sesuatu itu mempunyai tabiat yg tidak bisa diubah. Serigala misalnya,pasti akan memangsa kambing dan kita belum pernah melihat kambing memangsa serigala."

Namun Laki-laki Arab itu tidak percaya.Segera ia pergi ke padang pasir untuk mengambil seekor anak serigala yg masih kecil dan memasukkannya kedalam kandang bersama seekor kambing miliknya.Maka,serigala itu pun menyusu pada kambing dan tumbuh dalam buaiannya sampai ia besar.Serigala itu mulai bisa berlarian kesana kemari di dalam kandang.
Melihat itu,laki-laki Arab itu sangat senang dan ia berkata, "Lihatlah,aku berhasil membuat kambing itu sebagai ibu dan serigala sebagai anaknya."
Hari-hari terus berlalu bersama kegembiraan laki-laki Arab itu atas percobaannya.Sampai pada suatu hari ketika serigala itu sudah besar,ia ingin melihat kambing dan serigala itu.Ia membuka pintu kandang dan betapa terkejutnya ia melihat karena ternyata serigala telah memangsa kambing itu.Ia berteriak kepada serigala , " Kau minum dari air susunya,tumbuh dalam buaiannya,menerima pendidikan darinya.Tapi sekarang kau memangsanya.Katakan padaku siapa yang memberitahumu bahwa serigala adalah bapakmu?"

Nah,dari cerita diatas jelas bahwa sesuatu di dunia ini punya tabiat dan sifat alami masing-masing.Meski pada suatu ketika bisa di ubah oleh waktu dan lingkungan tapi tetap sifat asli tidak akan pernah berubah.
Tabiat mulia akan membawa kemuliaan dan tabiat jelek pasti akan membawa bencana.

Wassalamu'alaikum