Tidak akan pernah habis kata untuk menggambarkan sosok satu ini.Sosok yang begitu di muliakan dalam Islam.Namanya di abadikan dalam surat An-Nisa dan surat Maryam.Tapi mari kita lihat kepribadian mereka dalam perspektif yang berbeda di era modern ini.Perempuan di katakan modern menurut sebagian orang adalah yang tinggi semampai, berkulit putih dan mengikuti fashion,berambut panjang lurus terurai dan yang paling penting sudah punya pacar.Kalau masih "jomblo" dibilang bid'ah atau bahasa kasarnya kampungan dan g ngikutin trend.Jika gambarannya seperti itu,lalu bagaimana dengan perempuan-perempuan pesantren dan perempuan-perempuan yang berjilbab dan menjalani hidup sesuai tuntunan agama Islam? Apakah mereka belum modern?
Penilaian masyarakat memang kadang terbalik.Para orangtua justru khawatir jika di usia 17 anak perempuan mereka belum punya gandengan akan jadi perawan tua.Ini kan aneh.Dan yang lebih aneh lagi mereka yang menjaga keimanan mereka karena tidak mau pacaran justru di anggap tidak normal ,di jauhi dan dibilang katro-lah,ndeso-lah, rugi-lah.
Lalu apakah untuk disebut perempuan modern itu harus punya banyak cowok? yang modis seperti idola mereka di televisi? yang semakin kesini pakaiannya semakin tidak mencerminkan kalau mereka ingin di hormati?
Lalu bagaimana dengan perempuan yang berjilbab,yang pakaiannya tertutup rapat karena tidak ingin lekuk tubuhnya dinikmati orang sembarangan,yang jilbabnya mewakilinya mengatakan kepada seluruh orang jika ia tidak rela sehelai rambutnya dilihat orang,apakah tidak bisa disebut modern?
Saya kasih gambaran begini,jika ada dua orang perempuan yang hidup di zaman yang sama dengan pendidikan yang sama,yang satu ngikutin tren dan yang satu memegang teguh ajaran agama,bisakah yang ngikutin tren itu di bilang modern? dan yang pakai jilbab tidak modern? padahal mereka hidup di zaman yang sama.
Kadang saya kasihan dengan kalian.Kalian ingin dihormati tapi penampilan kalian tidak mencerminkan seseorang yang patut dihormati.
Kalian justru lebih senang jika dipanggil dengan panggilan yang tidak seharusnya kalian sandang.
Ayam kampuslah,cabe-cabeanlah,lesbian lah atau
(maaf
) pelacur.
Saya jadi ingat petistiwa baru-baru ini di mana lokalisasi dolly ditutup oleh wali kota surabaya yang juga bagian dari perempuan.
Tujuannya jelas untuk memerdekakan kalian tapi sebagian dari kalian malah mati-matian menolak penutupan dengam alasan mau makan apa padahal dalam kasus ini ibu risma sudah memberi solusi yang baik menurut saya.
Kadang saya juga mikir tidak enak banget jadi laki-laki zaman sekarang.Jika ada kasus perkosaan misalnya, kamilah yang kalian salahkan.Tidak bisa jaga syahwatlah,inilah-itulah.Tapi kalian tidak pernah berpikir kenapa sampai kejadian itu terjadi.Jika tidak ada umpan kami sebenarnya bisa menjaga itu tapi karena kalian yang lebih senang memakai pakaian yang semakin terbuka itulah penyebabnya.Bukan bermaksud menyalahkan kalian,tapi bukankah kalian tahu kaum adam itu diciptakan dari sembilan nafsu satu pikiran?
Dan dalam urusan mencari pendamping hidup,kenapa kalian lebih memilih yang tampan secara fisik saja.Kalau sekedar tampan saja saya rasa patung pancoran itu memenuhi kriteria.Kalau boleh memberi saran seharusnya kalian memilih laki-laki yang menjaga sholatnya dengan baik.Laki-laki yang demikian akan menjadi pemimpin yang baik bagimu karena ia tahu bagaimana memimpin diri sendiri untuk tidak mendekati neraka.Bukankah sekali lagi kalian paham bahwa surga dan neraka kalian tergantung suami kalian kelak?
Lalu masih ngeyel memilih yang cuma tampan tampilan luarnya saja?
Memang sih di era ini wanita yang modern seperti di televisi itu lebih mudah mendapatkan pekerjaan daripada yang berjilbab.Tapi yang berjilbab tahu tempat dimana mereka harus bekerja. Contohnya untuk menjadi seorang SPG anda tidak perlu punya IPK yang tinggi, raport ibadah yang bagus,tidak perlu lulus dari institusi sekolah ternama.Anda hanya cukup punya wajah yang cantik,pintar merayu,tubuh yang proporsional.Berangkaaaaaaaaat!!! Karena kebanyakan orang memang tidak suka tawar-menawar dan dengan kriteria SPG yang sepeti itu,lagsung beli saja.
Jika ukuran modernisasi adalah keterbukaan berbusana,berarti sapi dan kawan-kawannya itu bisa dikatakan jauh lebih modern ketimbang manusia bahkan jauh sebelum manusia mengenal peradaban dan modernitas.Sapi tidak berbaju,manusia berbusana tapi semakin lama manusia ingin tidak berbusana.Merasa gerah yang akhirnya lebih memilih pakai bikini,hotpants,atau celana yang tidak jelas itu celana dalam atau celana pendek.Disebut celana pendek sepertinya tidak memiliki standart karena setengah paha saja hampir tidak ada.Atau kata lainnya adalah kalian berbusana namun sejatinya telanjang.Karena image dan citra diri yang kalian ciptakan sendiri itulah,saya kadang prihatin dengan banyaknya sebutan yang sebenernya tidak pantas kalian sandang.Bukankah kalian paham betul bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kaum kalian? Lalu kenapa kalian tidak mau menyelamatkan diri dari itu.
Rosulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya,'' wahai kaum wanita bersedekahlah kalian karena sesungguhnya aku melihat kalian yang paling banyak menghuni neraka.'' Kenapa sedekah? Karena dalam riwayat lain disebutkan bahwa sedekah dapat memadamkan panasnya api neraka.
Kalian berlomba-lomba mempercantik diri agar terlihat sempurna dimata pria.Saya kadang masih tidak habis pikir,kalian bisa begitu mudah merelakan uang kalian hanya untuk membeli baju yang harganya begitu mahal.Atau kosmetik yang harga dan manfaatnya tidak seimbang sebenarnya dalam kacamata saya hanya untuk dibilang "kamu cantik".Bahkan dalam acara tertentu misalnya berapa banyak perhiasan yang harus kalian gunakan untuk melengkapi penampilan kalian?
Bukankah kalian tahu ,agama ini mengajarkan bahwa tabarruj atau bersolek itu dilarang kecuali hanya untuk suami saja?.Bukankah kalian juga paham jika sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah?
Jagalah sholat kalian,berpuasalah dibulan ramadhan dan taatlah pada suamimu,niscaya kamu akan masuk ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki.
Ya,hidup adalah pilihan dan setiap pilihan punya konsekuensinya sendiri-sendiri.Agama ini memuliakan kalian lebih dari laki-laki.Kalian jugalah yang nantinya akan menjadi madrasah bagi generasi penerus agama ini.Berhentilah mencontoh artis idola kalian di televisi,ambil yang baik dari mereka buang sisi negativenya.Kembalilah ke fitrah kalian sebagai manusia yang agung yang di pundak kalianlah di sandarkan nasib penerus agama ini.Kalian akan menjadi ibu suatu saat nanti.Tapi apa pun pandangan manusia tentang kalian saya tetap memberi respect yang tertinggi pada kaum kalian.Tanpa kalian kami tidak mungkin ada.Tanpa didikan kalian kami juga tidak akan mungkin sampai di titik ini.Terimakasih untuk semua jasa-jasa itu.Terutama bagi kalian yang sudah di sebut sebagai "IBU". Saya pribadi meyakini bahwa di balik laki-laki hebat akan selalu ada perempuan luar biasa.Laki-laki yang sukses tidak serta merta karena usahanya tapi coba lihat siapa ibunya dan siapa istrinya.
Sebagai penutup,perempuan adalah yang jemarinya tidak pernah lepas menghitung kesalahan dirinya dan menghitung karunia Tuhannya,yang kakinya selalu berjalan pada pengabdian, yang gincunya adalah tutur kata yang baik, yang tangannya ringan menolong dan sejuk saat menyapa, yang kepalanya hanya berisi cinta dan kasih sayang dan yang jiwanya senang berlama-lama dalam mihrab suci sambil merapal dalam ketaatan dan mendekatkan diri denagn Sang Maha Kuasa.