Senin, 03 November 2014

Refreshing

Ini adalah sepenggal cerita tentang perjalanan kemarin. Perjalanan yang diadakan oleh depnaker Korea bagi para pekerja asing. Sama seperti tahun sebelumnya hanya saja kali ini tidak diisi oleh pelatihan wirausaha. Tapi semacam pengenalan kebudayaan mereka.  Dan perjalanan kali ini benar-benar menyenangkan dan membawa hasil yang menyegarkan bagi tubuh dan fikiran.

Bersama dengan para pekerja dari Filipina, Vietnam, Kamboja dan Srilanka kami memulai perjalanan menggunakan bus menuju tujuan pertama yaitu perkebunan teh entah di daerah mana. Di sana kami di suguhkan pemandangan khas daerah pegunungan dengan udara yang fresh. Karena tempatnya yang berada di dalam hutan dan larangan merokok yang benar-benar ditaati. Dilanjutkan dengan pengenalan tentang pembuatan teh hijau dan diakhiri dengan menikmati sajian es krim rasa teh hijau yang nikmat. Sama seperti di Indonesia, disana tersedia aneka olahan dari daun teh. Tak ada yang istimewa, hanya saja tidak ada penjual lain selain toko yang di kemas seperti koperasi.

Waktu menunjukkan pukul 12 siang. Dan ini adalah waktunya makan siang di warung khas Korea yang menu utamanya adalah kerang kali. Satu jam kami disana sambil bercengkrama tentang negara dan pekerjaan masing-masing. Saya sendiri lebih memilih ngobrol bareng anak-anak Filipina. Bukan karena mereka semua cewek tapi karena mereka berbahasa inggris dengam baik sekalian mengasah bahasa inggris saya. Meskipun agak kaku, tapi ada tawa meriah di sana karena kadang sama-sama tidak paham.hahahaha

Jam makan siang selesai. Kami melanjutkan perjalanan menuju tempat kedua yaitu perkampungan lama orang Korea. Memasuki perkampungan itu kami disuguhi pemandangan khas pedesaan yang mirip perkampungan suku-suku di Papua menurut saya. Yang membuat saya kagum adalah semua keasliannya masih terawat dengan baik. Termasuk pengadilan, penjara, cara hidup dan bercocok tanam dan kesenian asli bangsa Korea zaman pendudukan jepang. Di perkampungan ini pun masih berdiri kokoh tembok yang kelihatannya digunakan sebagai benteng pertahanan zaman perang. Sama seperti tempat pertama di perkampungan ini pun bebas asap rokok.

Itulah sedikit cerita tentang perjalanan Kami kemarin. Menyenangkan. Mungkin jika ini diterapkan di Indonesia akan jauh lebih menyenangkan. Semoga saja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar