Minggu, 21 September 2014

Banyak Anak Banyak Rezeki

Assalamu'alaikum

Anak memang dilahirkan lengkap dengan jodoh, ajal dan rezekinya masing-masing. Tapi benarkah banyak anak,banyak rezeki? Berikut resume dari ILK 30 Juni 2014 lalu.
Saya pribadi setuju dengan filosofi ini. Karena bagi saya, anak itu sendiri adalah bagian dari rezeki. Jadi tidak boleh dibatasi. Tapi dengan syarat orangtuanya harus bisa menjamin keperluan hidupnya agar tumbuh menjadi manusia berkualitas. Anak itu jangan ditolak karena anak itu rezeki yang dititipkan kepada kita. Tinggal bagaimana kita mendidiknya dengan baik karena akan terasa ketika kita tua nanti. Karena merekalah tempat kita menggantungkan hari tua kita nantinya.


Banyak anak banyak rezeki untuk orang-orang jaman dulu itu ada benarnya juga. Karena kebutuhan mereka tidak sekompleks orang jaman sekarang. Orang dulu sudah akan puas jika kebutuhan primernya terpenuhi. Tapi orang sekarang yang harus dipenuhi tidak hanya kebutuhan primer tapi juga kebutuhan pamer yang sebenarnya tidak penting. Ini yang membuat rezeki terasa kurang hingga hidup juga terasa berat. Orang dulu bisa makan saja sudah cukup. Orang sekarang mau makan saja pamer, harus difoto dulu.hhhh


Di jaman modern sekarang ini, orangtua hadus pintar memajemen keuangan keluarga agar kualitas hidup anak-anak terjamin dengan baik.
Ngomongin anak tidak bisa dilepaskan dari masalah kependudukan. Indonesia sebagai negara ke empat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia sudah mulai menjalankan perencanaan kelahiran. Menurut saya tidak perlu karena Tuhan itu Maha Adil. Negara yang luas pasti penduduknya banyak. China diurutan pertama disusul India, Amerika dan Brazil di urutan ke limanya. Terlepas dari semua masalah itu, saya berharap keluarga Indonesia menjadi keluarga yang bijak. Saya tidak mempermasalahkan setiap keluarga akan punya berapa anak. Yang paling penting Anda bisa bertanggungjawab terhadap anak yang Anda hasilkan. Karena anak-anak adalah penerus Anda dan generasi bangsa.


Ibu yang melahirkan paling banyak di dunia dipegang seorang petani Rusia yang melahirkan 57 anak dalam 21 persalinan. 4 pasang kembar 4, 1 pasang kembar 3, 10 pasang kembar 2 dan sisanya  satu-satu. Di Indonesia rekor MURI dipegang oleh perempuan asal Sragen yang melahirkan 26 anak. 17 hidup, 8 kali keguguran dan 1 meninggal. Mempunyai banyak anak dalam satu pernikahan ternyata adalah suatu keniscayaan. Tapi apakah lantas banyak anak banyak rezeki?
 
Hasil sebuah penelitian menyimpulkan bahwa di negara maju kekayaan mengalir dari orang tua ke anaknya. Sedangkan di negara berkembang, kekayaan mengalir dari anak ke orang tua. Inilah kemungkinan yang menjadi penyebab di negara berkembang lahir prinsip banyak anak banyak rezeki, buat orang tuanya belum tentu buat anaknya itu sendiri.


Sekali lagi, mau punya anak berapa pun itu hak. Tapi perlu diingat dalam hak ada tanggungjawab. Anak ibarat sebuah benih tanaman yang akan tumbuh dengan baik atau sebaliknya tergantung pada kebun dan tempat menanamnya. Dan tergantung bagaimana pemilik memelihara dan merawatnya. Dan makin banyak benih yang ditanam ssharusnya makin banyak lahan yang dibutuhkan. Pilihannya ada di tangan pasangan masing-masing dengan tanggungjawab yang menyertainya.


Harus diingat juga bahwa " banyak anak banyak rezeki " adalah kalimat yang belum titik karena masih ada terusannya. Karena lengkapnya " banyak anak banyak rezeki yang wajib dicari oleh orang tuanya untuk membesarkannya agar kelak menjadi manusia yang cerdas dan berbudi luhur." Anak adalah buah cinta yang jangan sampai berujung menjadi buah derita dan petaka dalam kehidupan berumah tangga. Semoga kita semua mempunyai anak yang Qurrota Ayyun. Aamiin

Wassalamu'alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar